Jumat, 19 April 2013

Antara Kecewa, Sakit, dan Bersyukur

Tau rasanya kecewa?
Tau rasanya sakit?

Aku pernah merasa kecewa...dan otomatis menimbulkan kesakitan yang sangat sangat sangat sakit. Aku merasa terhempas ke titik terendah dalam hidupku, hingga aku sempat merasa bahwa aku tak pantas mendapat apa yang aku inginkan, tak pantas untuk merasakan kebahagiaan bersama orang yang aku cintai...

Ya...aku dikecewakan oleh cinta lamaku. Cinta yang sudah terjalin selama 7 tahun harus kandas begitu saja dengan alasan yang tak ku mengerti, walapun aku sadar sebagai seorang manusia pasti kesalahanku sangat banyak. Tapi bagaimana aku bisa mengerti saat dia meninggalkanku tapi tetap mengenggap aku adalah yang terbaik dalam hidupnya?

Aku sangat terpuruk...terlebih lagi saat orang-orang mempertanyakan aku dan dia. Semula aku menyimpan sakit itu sendirian karena aku yakin dia akan kembali dan aku tak ingin orang lain tau dia telah menyakitiku. Tapi aku tetaplah manusia biasa yang punya batas kemampuan menahan sakit...akhirnya aku biarkan mereka tau apa yang terjadi, tapi tetap menyembunyikan sakit yang aku rasa.

Biarlah mereka melihat aku kuat, aku baik-baik saja...walaupun di dalamnya sangat sangat sangat hancur. Aku berusaha tetap tersenyum, tertawa, dan menjalani hidupku seperti biasa.

Terkadang aku berharap lebih baik dia membunuhku dari pada menyakitiku seperti ini...dan pada kenyataannya aku memang sempat berkata "kalo kamu ketemu aku di jalan, kamu tabrak aja aku sampai mati...atau kamu suruh orang untuk bunuh aku.."

Kalau orang bilang sabar itu ada batasnya, mungkin itu yang aku alami. Sekuat apa pun aku bersabar, akhirnya aku sampai dititik terakhir, dan memutuskan untuk berhenti berharap, berhenti mempertahankan sesuatu yang akan terus menyakitiku. Aku putuskan untuk melepaskannya walau pun tak ada sedikit pun keikhlasan dalam hatiku.

Aku sadar ini adalah jalan yang harus aku lalui. Aku bersyukur ini terjadi sekarang sebelum kami melangkah lebih jauh lagi.

Kalian benar...Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan umatnya. Aku yang merasa rapuh saat merasakan sakit, ternyata sanggup melaluinya asalkan kita ingat bahwa masih ada jalan terang diakhir kegelapan yang kita alami.

Mulai saat ini aku akan melangkah tanpa dia yang selalui ada untukku dan selalu menjagaku..

i know i can move on...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar